Pages

Subscribe:

Jumat, 23 Desember 2011

Metode Bertahap Dalam Pendidikan


Faedah turunnya Al-Qur’an secara bertahap dalam pendidikan dan pengajaran
                Proses belajar mengajar itu berlandaskan dua asas : perhatian terhadap tingkat pemikiran  pengembangan potensi akal, jiwa dan jasmaniyahnya dengan metode yang  dapat membwanya ke arah kebaikan dan keterbimbingan.
                Dalam hikmah turunnya Al-Qur’an secara bertahap itu kita melihat adanya suatu metode yang berfaedah bagi kita dalam mengaplikasikan kedua asas tersebut . Sebab turunnya Al-Qur’an itu telah meningkatkan pendidikan umat islam secara bertahap da bersifat alami untuk memperbaiki jiwa manusia, meluruskan prilakunya , membentuk kepribadian dan menyempurnakan eksisistensinya sehingga jiwa itu bertambah kokoh di atas pilar-pilar yang kokoh dan mendatangkan buah yang baik bgi kebaikan umat manusia seluruhnya dengan izin Tuhannya.
                Pertahapan turunnya Al-Qur’an itu merupakan bantuan yang paling baik bagi jiwa manusia dalam upaya menghafal Al-Qur’an , memahami, mempelajari, memikirkan makna-maknanya dan mengamalkan apa yang dikandungnya.
                Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang turun pertama kali didapai perintah untuk membaca dan belajar dengan alat tulis (iqra’) QS: Al-Alaq 1-5 “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah yang mengajarkan manusia dengan pelantaraan kalam).


                Sistem belajar mengajar yang tidak memperhatikan tingkat pemikiran siswa dalam tahap-tahap pengajaran, pembinaan bagia-bagian ilmu di atas sesuatu yang bersifat menyeluruh dan mutlak, serta dari yang umum menjadi yang lebih khusus; atau tidak memperhatikan pertumbuhan aspek-aspek kepribadian yang bersifat intelektual, ruhani dan jasmani, maka ia adalah sistem pendidikan yang  gagal dan tidak akan memberi hasil ilmu pengetahuan kepada umat, selain hanya menambah kebekuan dan kemunduran.
                Demikian halnya guru yang tidak memberikan kepada para siswanya porsi materi ilmiah yang sesuai, dan hanya menambah beban kepada mereka di luar kesanggupannya untuk menghafal dan memahami, atau berbicara kepada mereka dengan sesuatu yang tidak dapat terjangkau, atau tidak memperhatikan keadaan mereka dalam upaya terapi terhadap keganjilan perilaku atau kebiasaan buruk murid, lalu ia bersikap kasar dan keras, dan menanganinya dengan tergesa-gesa, tidak bertahap dan tidak bijaksana, maka guru itu juga termasuk guru yang GAGAL. Dia telah mengubah proses belajar mengajar menjadi petualangan menyesatkan yang mengerikan, dan ruang belajar menjadi tempat yang tidak disenangi.
                Begitu pula halnya dengan buku pelajaran. Materi pelajaran yang tidak sistematis, tidak bertahap dalam penyajian pengetahuannya dari yang mudah kepada yang lebih sukar, dari yang parsial kepada yang komprehensif, tidak relevan, dan gaya bahasanya tidak jelas dan tidak mudah dipahami, maka buku itu tidak akan membuat siswa dapat menikmati dalam membacanya. Akhirnya siswa tidak dapat mengambil manfaat apa-apa darinya.
                Petunjuk Ilahi tentang hikmah turunnya Al-Qur’an secara bertahap merupakan contoh paling baik dalam menyusun kurikulum pengajaran, memilih metode, dan menyusun buku pelajaran. Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar